Keutamaan Puasa 10 Muharram | Busrolana.com
Busrolana.com - Bulan
Muharram adalah salah satu bulan yang dimuliakan di dalam Islam. Dan berpuasa di
dalamnya merupakan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan.
Dari Abu Hurairah
rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أَفْضَلُ الصِّيَامِ، بَعْدَ
رَمَضَانَ، شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ، بَعْدَ
الْفَرِيضَةِ، صَلَاةُ اللَّيْلِ
Puasa yang paling utama
setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (Muharram). Dan shalat
yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam. (HR. Muslim,,
hadits no. 1163).
Ganjaran Puasa pada 10
Muharram (‘Asyura)
Dari Abu Qatadah Al-Anshari
rodhiyallahu ‘anhu berkata :
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ
عَرَفَةَ؟ فَقَالَ: «يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ» قَالَ:
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ؟ فَقَالَ: «يُكَفِّرُ السَّنَةَ
الْمَاضِيَةَ»
Nabi shallallahu ’alaihi wa
sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab : ”Puasa Arafah
akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Dan beliau
juga ditanya tentang keutamaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab : ”Puasa ’Asyura
akan menghapus dosa setahun yang lalu. (HR. Muslim, hadits no. 1162).
Dianjurkan Puasa Tasu’a (9
Muharram) untuk menyelisihi orang-orang Yahudi
Dari Ibnu ‘Abbas
rodhiyallahu ‘anhuma berkata, ketika Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan
puasa hari ’Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, ada diantara
para sahabat yang berkata :
يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ يَوْمٌ
تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللهُ
صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ» قَالَ: فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ، حَتَّى
تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Wahai Rasulullah, hari ini
adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani.” Maka Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata : “Apabila tiba tahun depan, insyaAllah
kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas berkata : Belum
sampai tahun depan, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam keburu meninggal dunia.
(HR. Muslim, hadits no. 1134).
Imam An-Nawawi rohimahullah berkata
di dalam kitabnya Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim :
قال الشافعي وأصحابه وأحمد وإسحاق
وآخرون يستحب صوم التاسع والعاشر جميعا لأن النبي صلى الله عليه وسلم صام العاشر
ونوى صيام التاسع
Imam Syafi’i dan muridnya,
Ahmad, Ishaq, dan yang lainnya berkata : Dianjurkan berpuasa pada tanggal 9 dan
10 Muharram secara berturut-turut, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
berpusa pada tanggal 10 dan berniat untuk puasa pada tanggal 9. (Al-Minhaj
Syarah Shahih Muslim, jilid 8 halaman 12).
Puasa tanggal 9 Muharram
dilaksanakan untuk menyelisihi orang-orang Yahudi, karena orang-orang Yahudi
juga memuliakan hari Asyura, karena di hari Asyura Nabi Musa ‘alaihis salam
menang menang melawan Fir’aun.
Dari Ibnu ‘Abbas
rodhiyallahu ‘anhuma berkata :
قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِينَةَ وَاليَهُودُ تَصُومُ عَاشُورَاءَ، فَقَالُوا:
هَذَا يَوْمٌ ظَهَرَ فِيهِ مُوسَى عَلَى فِرْعَوْنَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَصْحَابِهِ: «أَنْتُمْ أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْهُمْ
فَصُومُوا»
Ketika Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam sampai di Madinah, orang-orang yahudi berpuasa ‘Asyura.
Mereka berkata : Ini adalah hari di mana Musa menang melawan Fir’aun. Maka Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada para sahabat : “Kalian lebih
berhak untuk bangga terhadap Musa dari pada mereka (orang-orang yahudi), maka
dari itu berpuasalah. (HR. Bukhari, hadits no. 4680).
Kesimpulan :
1. Puasa pada bulan Muharram
merupakan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan
2. Puasa 10 Muharram (‘Asyura)
bisa menghapus dosa setahun yang yang lalu
3. Dianjurkan puasa di hari
ke 9 (Puasa Tasu’a) di bulan Muharram untuk menyelisihi orang-orang Yahudi.
Karena orang-orang Yahudi berpuasa pada tanggal 10 Muharram, maka dianjurkan
bagi kaum muslimin berpuasa pada tanggal 9 Muharram agar berbeda dengan
orang-orang Yahudi.
Semoga bermanfaat.
Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi
Posting Komentar